Jumat, 13 Juni 2014

BIOKIMIA-UJI VITAMIN C



PRAKTIKUM  XI

Topik                 :  Uji Vitamin C
Tujuan               : Untuk mengetahui kandungan vitamin C pada berbagai sari buah                                                                                                       dan minuman                                
Hari/ Tanggal   :  Jum’at /23 Mei 2014
Tempat              :  Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM  Banjarmasin                            
I.                   ALAT DAN BAHAN
Alat  :

1.      Tabung reaksi
2.      Rak tabung reaksi
3.      Gelas kimia kecil
4.      Gelas kimia besar
5.      Pipet tetes
6.      Blender


Bahan :
1.      Macam-macam buah (jeruk, tomat, beliming, nenas, pepaya)
2.      Larutan amilum iodida (larutan tepung/amilum +iodium)
3.      Larutan vitamin C tablet
4.      Minuman A (Floridina)
5.      Minuman B (C1000)
6.      Minuman C (Vitamin Water)
7.      Lemon

II.                CARA KERJA
A.    Membuat larutan amilum iodida
1.      Mengambil kira-kira 3 sendok makan tepung, masukkan kedalam gelas kimia dan tambahkan air secukupnya (800 ml).
Memanaskan larutan tepung dalam gelas kimia di atas pembakar spritus sampai homogen.
2.      Menyaring larutan tepung menggunakan kertas saring sampai diperoleh setengah gelas kimia 25 ml ekstrak larutan tepung.
3.      Memasukkan 50 tetes larutan iodium ke dalam larutan tepung yang sudah disaring hingga larutan tepung berubah menjadi biru sampai kehitaman. Aduk hingga homogen.
B.     Membuat ekstrak sari buah
1.      Memlender semua buah-buahan yang tersedia dengan sedikit air.
2.      Menyaring masing-masing sari buah dengan menggunakan kertas saring.
3.      Memasukkan kedalam gelas kimia serta beri label sesuai dengan nama buahnya.
C.     Uji Vitamin C
1.      Menyediakan tabung reaksi sesuai jumlah ekstrak sari buah dan bahan uji yang telah disediakan, mengisi masing-masing tabung reaksi dengan 5 tetes larutan amilum iodida dan memberi label masing-masing tabung sesuai dengan sari buahnya.
2.      Meneteskan larutan vitamin C tablet ke dalam tabung dengan menggunakan pipet tetes sampai warna amilum iodida hilang.
3.      Mencatat berapa tetes larutan vitamin C yang diperlukan untuk menetralkan larutan amilum iodida tersebut (warna biru menghilang).
J Catatan : Larutan tablet vitamin C digunakan sebagai acuan penelitian perubahan warna dan jumlah tetesan pada vitamin C.
4.      Menguji ekstrak sari buah yang telah di buat dengan cara yang sama (no.2). Meneteskan ekstrak sari buah ke dalam tabung reaksi yang berisi amilum iodida, sampai larutan amilum iodida menjadi netral (warna biru menghilang). Begitu juga dengan minuman sari buah (Pulpy Orange) lakukan hal yang sama.
5.      Mencatat hasil pengamatan pada tabel yang sudah disediakan.




III.             TEORI DASAR
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraseluler. Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam. Buah-buahan seperti jeruk merupakan sumber utama vitamin ini.
Vitamin C berhasil diisolasi pertamakali pada tahun 1928 dan pada tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat mencegah sariawan. Albert Szent-Györgyi menerima penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam askorbat dikenal dengan peranannya menjaga dan memperkuat imunitas terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian yang lebih lanjut ternyata vitanin C juga terbukti berperan penting dalam meningkatkan kinerja otak. Dua peneliti dari Texas Woman’s University menemukan bahwa murid SMPT yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata menghasilkan tes IQ lebih baik daripada jumlah vitamin C-nya yang rendah.
Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua jaringan serabut, kulit,urat, tulang rawan, dan jaringan lainnya di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.
Vitamin C juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin C mampu menetralkan radikal bebas di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamin ini juga dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil percernaan bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi vitamin C berkurang sampai 81% .
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat sariawan, baik di mulut maupun di perut, kulit kasar, gusi tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, pendarahan di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan yang lain, seperti kolesterol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi), dan pilek.
Kebutuhan vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada kebiasaan hidup masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh di antaranya adalah merokok, mnum kopi, atau minuman beralkohol, konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin, antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin, senyawa lain yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu, stress, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C.
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengkonsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.











IV.             HASIL PENGAMATAN
Tabel hasil pengamatan
No
Bahan sari buah
Jumlah tetes sari buah yang dperlukan untuk menetralkan amilum iodida
Keterangan warna
1
Larutan vitamin C tablet
9
Kuning
2
Lemon
16
Putih keruh
3
Jeruk
15
Kuning
4
Tomat
13
Oranye tua
5
Nanas
10
Kuning pudar
6
Belimbing
13
Putih
7
Pepaya
17
Jingga
8
Minuman A
12
Kuning Bening
9
Minuman B
16
Kuning
10
Minuman C
50
Oranye bening


Tabel hasil pengamatan kelas
No
Bahan sari buah
Jumlah tetes sari buah yang dperlukan untuk menetralkan amilum iodida
Keterangan warna
1
Larutan vitamin C tablet
1-9
Kuning
2
Lemon
5-16
Putih keruh
3
Jeruk
2-15
Kuning
4
Tomat
3-13
Oranye tua
5
Nanas
5-10
Kuning pudar
6
Belimbing
2-13
Putih
7
Pepaya
3-17
Jingga
8
Minuman A
4-12
Kuning bening
9
Minuman B
2-16
Kuning
10
Minuman C
28-50
Oranye bening


A.    Foto Hasil Pengamatan
                 
          Sebelum di Reaksikan                                       Sesudah di Reaksikan












V.                ANALISIS DATA
Percobaan kali untuk mengetahui kandungan vitamin C pada berbagai minuman sari buah dan vitamin, vitamin C tablet, dan berbagai sari buah. Dari percobaan ini  larutan vitamin C tablet (Vitacimin) memerlukan 9 tetes untuk bisa bisa mentralkan larutan amilum iodida, minuman A memerlukan 12 tetes untuk menetralkannya, minuman B memerlukan 16 tetes, minuman C memerlukan 50 tetes dan Lemon 16 tetes. Berbagai larutan sari buah seperti jeruk memerlukan 15 tetes, tomat 13 tetes, nanas 10 tetes, belimbing 13 tetes, dan pepaya 17 tetes.
Dari hasil ini diketahui larutan yang paling banyak mengandung vitamin C adalah Vitacimin, lalu yang paling rendah mengandung vitamin C adalah Minuman C, urutannya dari yang pertama yaitu:
1.      Larutan Vit.C tablet          6. Jeruk
2.      Nanas                                7. Lemon
3.      Minuman A                       8. Minuman B
4.      Belimbing                          9. Pepaya
5.      Tomat                                10. Minuman C
Pengujian vitamin C pada umumnya digunakan tritrasi iodimetri, yaitu dengan penambahan Iod kepada vitamin C atau komoditi yang diduga terdapat vitamin C. Vitamin C bersifat pereduksi (reduktor) sedangkan Iod bersifat pengoksidasi (oksidator) sehingga keduanya menghasilkan reaksi redoks (reduksi-oksidasi). Vitamin C akan teroksidasi oleh Iod dan sebaliknya, Iod tereduksi oleh vitamin C (Asam Askorbat). Dalam pengamatan oleh mata, dapat terlihat warna Iod yang berubah dari ungu menjadi kuning karena ditetesi larutan vitamin C. Reaksi yang terjadi dapat tertulis seperti :
            C6H8O6 + H2O                        C6H8O7 + 2H+ + 2e-
                        2e- + I2                         2I-
           
C6H8O6+ H2O + I2      C6H8O7 + 2H+
Perbedaan penetesan dari data kelas kemungkinan disebabkan oleh cara penetesan yang salah, seperti terlalu sedikit atau terlalu banyak meneteskan.
VI.             KESIMPULAN
1.      Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.
2.      Dari percobaan ini didapatkan urutan kandungan vitamin C terbanyak pada beberapa bahan, yaitu:
1.      Larutan Vit.C tablet    6. Jeruk
2.      Nanas                          7. Lemon
3.      Minuman A                 8. Minuman B
4.      Belimbing                    9. Pepaya
5.      Tomat                          10. Minuman C
3.      Pengujian vitamin C pada umumnya digunakan tritrasi iodimetri, yaitu dengan penambahan Iod kepada vitamin C atau komoditi yang diduga terdapat vitamin C. Vitamin C bersifat pereduksi (reduktor) sedangkan Iod bersifat pengoksidasi (oksidator) sehingga keduanya menghasilkan reaksi redoks (reduksi-oksidasi).
4.      Larutan yang paling banyak mengandung vitamin C adalah Vitacimin, lalu yang paling rendah mengandung vitamin C adalah Minuman C.

BAHAN DISKUSI
1.      Bandingkan jumlah tetesan yang diperlukan larutan sari buah dan minuman. Urutkan dari paling sedikit hingga paling banyak.
2.      Buah manakah dari hasil percobaan yang paling banyak mengandung Vitamin C atau tidak mengandung Vitamin C sama sekali ? Jelaskan berdasarkan hasil percobaan yang kalian lakukan ?
3.      Sebutkan sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin C dan jelaskan fungsi Vitamin C bagi tubuh ?
4.      Sebutkan akibat kekurangan dan kelebihan mengkonsumsi Vitamin C ?
5.      Buatlah kesimpulan dari percobaan yang telah kalian lakukan ?





JAWAB :
1.      Jumlah tetesan yang diperlukan larutan sari buah lebih sedikit dibandingkan minuman. Urutan tetesan yang paling sedikit adalah : larutan Vitamin C tablet, nanas, minuman A, belimbing, tomat, jeruk, lemon, minuman B, pepaya, dan minuman C.
2.      Pada uji percobaan Vitamin C ini semua buah mengandung Vitamin C, tapi yang membedakan cuma banyak atau tidak nya kadar kandungan Vitamin C pada buah tersebut. Buah yang paling banyak mengandung Vitamin C adalah buah nanas.
3.      Sumber makanan yang banyak mengandung Vitamin C adalah makanan yang ada sayur dan buah seperti salat. Funsi Vitamin C adalah Vitamin C adalah jenis vitamin yang larut di dalam air. Di dalam tubuh vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh khususnya DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi jutaan radikal bebas.
4.      Akibat kelebihan vitamin C karena rasanya yang enak dan dianggap bermanfaat bagi tubuh seringkali orang mengkonsumsi vitamin C dalam dosis yang banyak/tinggi, hal ini tidak banyak bermanfaat bagi tubuh bahkan dapat menimbulkan beberapa hal yang merugikan. Kelebihan vitamin C di dalam tubuh dan darah akan dibuang lewat ginjal. Bila terlalu banyak mengkonsumsi vitamin C akan memberatkan kerja ginjal. Akibat kekurangan vitamin C Gejala awal dari kekurangan vitamin C adalah timbulnya pendarahan disekitar gigi dan merusak pembuluh darah dibawah kulit, anemia, sering terkena infeksi, kulit menjadi kasar dan kesulitan dalam menyembuhkan luka. Kekurangan vitamin C dalam jumlah besar berakibat pada sistem syaraf dan ketegangan otot yang dapat menyebabkan kerusakan otot, rasa nyeri, gangguan syaraf dan depresi.
5.      Kesimpulan : Vitamin C adalah vitamin yang paling banyak dikenal dan digemari oleh masyarakat karena rasanya yang manis asam segar dan dipercaya mampu meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat terhindar dari beberapa penyakit seperti flu, panas dalam bahkan kanker. Vitamin C adalah jenis vitamin yang larut di dalam air. Di dalam tubuh vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang mampu melindungi tubuh khususnya DNA selular dari kerusakan akibat oksidasi jutaan radikal bebas. Kebutuhan tubuh terhadap vitamin C setiap harinya berbeda-beda untuk tiap individu, secara umum para ahli memperkirakan 60 mg per hari sudah cukup namun dalam kondisi tertentu tubuh memerlukan lebih dari itu. Perokok pasif dan aktif, wanita yang sedang menyusui, mereka yang mengalami stres fisik sepeti luka bakar, keracunan logam berat, infeksi, dll, memerlukan asupan vitamin C lebih banyak.

VII.          DAFTAR PUSTAKA
Arbianto, Purwo. 1993. Biokomia Konsep-konsep Dasar. Kimia FMIPAITB. Bandung.
Hardiansyah dan Noorhidayati. 2014. Penuntun Praktikum Biokimia. FKIP UNLAM. Banjarmasin
Hiskia, Achmad.1990.Kimia Larutan.Jurusan Kimia fakultas MIPA ITB.  Bandung.
Montgomery, Rex. Dkk. 1993. BIOKIMIA. UGM. Yogyakarta.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Universitas Indonesia. Jakarta.