Selasa, 13 Mei 2014

MANDAI SEBAGAI PRODUK BIOKIMIA KALIMANTAN SELATAN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Dalam kebudayaan Banjar juga mengenal berbagai macam jenis makanan dan minuman, masakan yang ada di daerah Kalimantan Selatan biasanya unik dan menyesuaikan dengan bahan makanan yang ada di sekitar. Seperti jenis masakan yang satu ini, namanya Mandai Basang atau kulit buah Tiwadak (cempedak) yang digoreng. Orang Banjar menyebut kulit cempedak sebagai mandai ada juga yang menyebutnya dami. Bagi orang lain mungkin merasa aneh melihat jenis makanan kesukaan sebagian masyarakat suku Banjar yang tinggal di Kalsel, yaitu kulit tiwadak (cempedak) yang disebut mandai. Banyak orang yang bingung dan  tidak tahu dengan masakan dari kulit cempedak ini, bahkan ada beberapa orang yang tidak pernah memakan mandai  ini padahal lahir di Banjarmasin. Makalah ini akan membahas lebih dalam tentang mandai  sebagai produk biokimia asli banjarmasin, baik dari segi gizinya maupun pembuatannya.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas maka peneliti memberikan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa bahan utama dari mandai ?
2.      Bagaimana cara pembuatan mandai ?
3.      Bagaimana kandungan gizi pada mandai ?
4.      Apa manfaat mandai?

C.      Tujuan Penelitian
Berdasarkan  latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Menjelaskan tentang mandai dan bahan utamanya.
2.      Menjelaskan cara pembuatan mandai.   
3.      Menjelaskan kandungan gizi pada mandai.
4.      Menjelaskan manfaat mandai.

D.    Manfaat Penelitian
Manfaat penulisan  makalah ini yaitu memberikan  pengetahuan serta wawasan yang cukup luas dan dapat memadukan ilmu yang dipelajari yaitu Mandai sebagai Produk Biokimia Kalimantan Selatan.

E.     Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan untuk mencari sumber-sumber pembuatan makalah ini adalah dengan cara mengumpulkan data dari materi bahan ajar, buku-buku dan juga internet.



BAB II
MANDAI SEBAGAI PRODUK BIOKIMIA KALIMANTAN SELATAN
Mandai adalah kulit cempedak yang menjadi makanan setelah melalui proses fermentasi. Cempedak atau tiwadak ini banyak di pakai masyarakat Banjar baik yang mentah maupun yang masak. Yang mentah dijadikan sayur sedangkan yang masak diambil biji buahnya untuk di buat penganan berupa goreng-gorengan, seperti pisang goreng. Pada musim air pasang pada umumnya masyarakat Banjar mencari ikan dengan cara memancing atau meringgi, tetapi pada musim kemarau tiba masyarakat kesulitan mencari ikan karena airnya surut dan asin. Pada saat sulit seperti inilah timbul gagasan untuk membuat kulit cempedak menjadi lauk sebagai pengganti ikan.  Mandai sudah lama dijadikan lauk alternatif bagi orang Banjar, kalau hanya mengingat untuk memakan buahnya kebanyakan orang tidak terpikir untuk memanfaatkan kulitnya.
A.    MANDAI DARI KULIT  TIWADAK (CEMPEDAK)

Cempedak termasuk dalam keluarga nangka. Varietas-varietas unggul nangka yang ditanam di Indonesia yaitu: nangka bilulang/nangka celeng, nangka cempedak, nangka dulang, nangka kandel, nangka kunir, nangka merah, nangka salak, nangka mini, dan nangka misin.
Tanaman yang dalam bahasa latin disebut  Artocarpus champeden untuk cempedak dan Artocarpus integra untuk nangka
ini mudah tumbuh di dataran mana saja, dan tidak begitu memerlukan perawatan yang rumit.


B.     CARA PEMBUATAN MANDAI
Cara pembuatannya cempedak yang sudah  masak atau matang setelah dikupas bagian kulit berdurinya lalu dibersihkan. Dibubuhi garam secukupnya agar awet dan tahan lama kemudian difermentasi (diperam) ditempat tertutup seperti belanga, stoples, atau tempat apa saja. Setelah proses  pemeraman maka kulit cempedak yang sudah menjadi mandai menjadi lunak maka siap dimasak menjadi makanan teman makan. Asinan kulit cempedak inilah yang diberi nama mandai atau dami. Mulai saat itu jadilah mandai sebagai tambahan lauk masyarakat Banjar sampai saat ini. Untuk memperlezat mandai, dapat ditambahkan bahan bahan lain seperti: udang, daging, telur dan bahan lainnya. Variasi pengolahan akan memperlezat penganan berbahan mandai ini.
Berikut ini resep sederhana untuk memasak mandai:
Bahan : kulit cempedak yang sudah dibersihkan (mandai), minyak goreng
Bumbu : brambang/bawang merah, bawang putih, lombok merah/hijau, garam. semua bumbu secukupnya.
Cara membuat :
  • kulit cempedak yang sudah dibersihkan dipotong-potong, besarnya tergantung keinginannya ada yang suka potongan besar ada juga yang kecil-kecil.
  • bumbu-bumbu dikumpulkan kemudian dihaluskan bersamaan.
  • campurkan mandai tadi ke dalam bumbu, dioles-oles atau cara apa saja yang penting mandai dan bumbu menyatu.
  • panaskan minyak goreng, tunggu sampai panasnya merata agar menggoreng mandainya mudah.
  • yang terakhir gorenglah mandai di dalam minyak yang sedang panas-panasnya untuk mendapatkan hasil baik.
Cara menyajikan mandai sama seperti menyajikan lauk lainnya, cukup dihidangkan di dalam piring sudah bisa dinikmati oleh seluruh keluarga, apalagi dimakan dengan nasi panas.

C.    KANDUNGAN GIZI PADA MANDAI
Ternyata setelah diteliti, kulit cempedak banyak mengandung zat-zat gizi yaitu: per 100 gr daging mandai mengandung
E            =16  Kal
P    
        =3   gr
L    
       =0,4 gr
Ca   
      =20  mg
P    
        =30  mg
Fe   
       =1,5 mg
Vit A
     =200 Si
Vit C
      =15 Si
Mikroba dominan yang berperan dalam proses fermentasi mandai adalah Kloeckera apiculata dengan jumlah maksimal pada perlakuan garam 4%: 2,75x109 sel/mL, dan perlakuan garam 5%: 1,01x1011sel/mL, Saccharomyces globosus dengan jumlah maksimal pada perlakukan garam 4%: 8,98x1010 sel/mL, dan perlakuan garam 5%: 2,55x1011sel/mL, dan Candida valida dengan jumlah maksimal pada perlakuan garam 4%: 1,53x1011 sel/mL, dan perlakuan garam 5%: 1,59x1011sel/mL. Optimasi produk menunjukkan adanya perbedaan zat gizi antara perlakuan garam 4% dan 5% pada kadar protein adalah sebesar 7,2%, sedangkan pada karbohidrat sebesar (5,2%).
Buah cempedak sendiri memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi, yaitu:
Banyaknya Buah Cempedak yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Buah Cempedak yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 30 %
Jumlah Kandungan Energi Buah Cempedak = 116 kkal
Jumlah Kandungan Protein Buah Cempedak = 3 gr
Jumlah Kandungan Lemak Buah Cempedak = 0,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Buah Cempedak = 28,6 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Buah Cempedak = 20 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Buah Cempedak = 30 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Buah Cempedak = 2 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Buah Cempedak = 200 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Buah Cempedak = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Buah Cempedak = 15 mg
(Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.)
Dibandingkan dengan buah nangka, harga buah cempedak lebih mahal. Kenikmatan buah cempedak memang tak dapat digantikan oleh nangka. Namun, dilihat dari komposisi gizinya, cempedak tidak kalah dari nangka. Perbandingan komposisi zat gizi cempedak dan nangka dapat dilihat pada tabel.
Komposisi zat gizi nangka dan cempedak per 100 gram
Zat gizi
Nangka masak
Nangka muda
Cempedak
Energi (kkal)
106
51
116
Protein (g)
1,2
2,0
3,0
Lemak (g)
0,3
0,4
0,4
Karbohidrat (g)
27,6
11,3
28,6
Kalsium (mg)
20
45
20
Fosfor (mg)
19
29
30
Zat besi (mg)
0,9
0,5
1,5
Vit A (SI)
330
25
200
Vit B1 (mg)
0,07
0,07
0
Vit C (mg)
7
9
15
Air (g)
70,0
85,4
67,0
(Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI (1992) )

Cempedak mempunyai nilai energi cukup tinggi, yaitu 116 kkal per 100 gram. Nilai energi pada nangka masak 106 kkal per 100 gram.  Tingginya kadar energi pada cempedak berkaitan dengan nilai karbohidratnya yang mencapai 28,6 g per 100 g. Bagi yang sedang berdiet rendah lemak, cempedak dapat jadi pilihan karena kadar lemaknya sangat rendah, yaitu 0,4 g per 100 g.  Seperti nangka, kadar air cempedak cukup tinggi. Fungsi air di dalam tubuh bukan sekadar untuk menghilangkan dahaga, juga untuk mengurangi risiko stroke.
Dalam mengonsumsi air minum, kita jarang memedulikan berapa gelas yang seharusnya kita habiskan selama satu hari agar sesuai kebutuhan hidup. Kita biasanya hanya minum kala haus atau sehabis makan.  Padahal, persediaan air yang cukup dalam tubuh sangat dibutuhkan oleh organ-organ dalam menjalankan tugasnya sebagai bagian dan sistem hidup kita.  Itu sebabnya mengonsumsi buah yang kaya air (seperti cempedak), sangat penting untuk membantu jumlah asupan air ke dalam tubuh.  Air dalam tubuh sangat vital perannya dalam proses pencernaan dan metabolisme. Dalam kedua proses tersebut, air akan mengangkut vitamin dan oksigen untuk memberi makan sel-sel tubuh melalui darah.
Penelitian Prof. DR. Frank Yatsu dari Universitas Houston, Texas, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa asupan air yang cukup akan membantu mengencerkan darah, sehingga memperlancar suplai oksigen ke otak dan mencegah risiko stroke.


D.    MANFAAT MANDAI (BUAH CEMPEDAK)
  • Daging buah biasanya dimakan dalam keadaan segar. Namun, ada pula yang menggorengnya seperti pisang atau mengolahnya menjadi kolak dengan menambahkan santan dan gula. Buah ini enak bila sudah matang.
  • Daun muda cempedak juga banyak digunakan sebagai sayuran. Biji buahnya enak disantap setelah diolah, digoreng, atau direbus seperti biji nangka. Di Malaysia, akarnya digunakan sebagai campuran jamu tradisional untuk perempuan yang baru melahirkan.
  • Cempedak membantu menyehatkan mata, mengingat kandungan vitamin A-nya cukup tinggi, yaitu sekitar 200 SI per 100 gram. Vitamin A berperan dalam menjaga agar kornea mata agar selalu sehat.
  • Mengandung vitamin C yang lebih tinggi daripada nangka, dan mengandung serat pangan (dietry fiber) yang cukup tinggi untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan menekan angka kolesterol dalam darah.
  • Kulit batang cempedak ternyata juga mengandung komponen yang dapat membantu mencegah tumor dan malaria. Dan senyawa utama heteriflavon C yang dapat menghilangkan parasit penyebab malaria hingga 100 persen.
  • Kulit cempedak juga sering dikonsumsi oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, yang dikenal dengan nama mandai. Sebelum diolah, masyarakat setempat mengupas bagian luar kulit sehingga tampak putih, kemudian membersihkannya. Setelah itu kulit direndam lebih dulu di dalam air garam selama 2-3 hari, hingga menjadi lunak dan mengalami fermentasi, baru kemudian digoreng. Mandai goreng ini menyerupai pisang goreng, meski ketika digigit rasanya seperti menggigit guratan


BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN

1.      Mandai adalah produk Biokimia dari kalimantan selatan, yaitu berupa makanan dari kulit cempedak yang diasinkan atau difermentasikan yang biasanya dipakai masyarakat Kalimantan Selatan sebagai lauk.
2.      Cara membuat mandai adalah dengan cara difermentasi dengan garam dan didiamkan beberapa hari.
3.      Kandungan gizi pada mandai berupa protein, karbohidrat. Vitamin E, posfor, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin C, dan sebagainya.
4.      Selain sebagai lauk dan sayuran, mandai juga mengandung beberapa vitamin yang baik untuk kesehatan.

B.     SARAN
Tujuan dari pembelajaran Biokimia adalah dapat memahami Biokimia sebagai ilmu, proses dalam kehidupan organisme. Makalah ini membahas Biokimia sebagai produk. Sebaiknya para pembaca mengetahui produk dari dalam negerinya atau daerahnya terlebih dahulu. Agar kelestarian produk dalam  negeri khususnya di Kalimantan Selatan ini tidak pudar. Masih banyak di masyarakat luar yang belum tahu dan merasakan mandai. Sebaiknya cobalah makanan ini, selain enak juga bergizi. Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan pada pembaca tentang mandai dan dapat memanfaatkannya serta mengolahnya.










DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. http://jai-cempedak.blogspot.com/ (Diakses 8 April 2014)
Dwi, Meila. 2009.Standarisasi Produk Mandai Kulit Cempedak melalui Perlakuan Kadar Garam dan Pemberian Inokulum.pdf .SITH-ITB:Bandung


Tidak ada komentar:

Posting Komentar